5 Mei 2014

Tentang Kerja di Sektor Informal: Catatan Hari Buruh 2014

lappo alias benno - pop corn kampungan

M, Nawir
Pada mulanya, kerja atau bekerja diyakini sebagai suatu pemujaan dan kegiatan ritus. Dalam perkembanganya, kerja dipandang sebagai mekanisme kontrol dan represi. Hal ini terjadi ketika terjadi akumulasi kapital di tangan segelintir maupun sekelompok pemodal. Di pedesaan dikenal dengan juragan atau punggawa, sedangkan di perkotaan disebut majikan atau bos perusahaan. Istilah yang keren belakangan ini pemilik modal dinamakan kapitalis-borjuis.

3 Mei 2014

Catatan Ril Pileg 2014: No Money, No Politic

M. Nawir
Ungkapan lama 'ada uang abang disayang, tak ada uang abang ditendang'. Begitulah nasib kebanyakan caleg yang gagal meraih mimpinya menjadi anggota dewan pada Pileg 2014. Ungkapan 'no money, no politic' cukup mewakili perasaan para caleg gagal itu. Betapa kencangnya uang memgalir dari kantong-kantong caleg untuk merebut kursi parlemen. Sudah menjadi gunjingan umum sejumlah caleg yang gagal maupun berhasil telah menghabiskan uang 500 juta hingga 5 milyar rupiah. Dana sebesar ini dikeluarkan caleg setahun sampai hari pencoblosan, bahkan selama perhitungan suara

1 Mei 2014

Sang Profesor Swasta: Pikiran dan Pandangan Hidup Ishak Ngeljaratan

Oleh M. Nawir
Judul tulisan di atas bersumber dari naskah drama karya Ishak Ngeljaratan. Profesor Swasta, sebuah drama liturgi yang dipentaskan di Balai Manunggal dalam rangkaian Dies Natalis Unhas ke (32?) tahun (1988?). Saya salah seorang mahasiswa Kelompok Studi Sastra dan Teater (Kosaster) yang figuran bersama belasan mahasiswa yunior lainnya. Pemain senior di antaranya Shaifuddin Bahrum, Dasri Mashud, dan Mustam Arief. Pementasan tersebut disutradarai oleh Fahmi Syariff dan Jacob Marala (almarhum) dengan produser Dr. Abd. Razak Thaha dan Ridwan Effendy (almarhum).