Setelah 16 tahun melaksanakan reformasi, kenapa
masyarakat kita bertambah resah dan bukannya tambah bahagia,
masyarakat kita bertambah resah dan bukannya tambah bahagia,
atau dalam istilah anak muda sekarang, semakin galau?
(Revolusi Mental Joko Widodo, 2015)
Tulisan ini hendak mewacanakan kebudayaan dan visi revolusi mental. Penulis memahami atau mengembangkan gagasan yang dimaksud Jokowi tentang revolusi mental itu adalah pengembangan strategi atau politik kebudayaan, yaitu melakukan perubahan secara kultur berpolitik dan berpemerintahan. Sehingga penulis menegaskan bahwa tanpa perspektif kebudayaan dan gerakan sosial, gelora revolusi mental akan berhenti sebatas jargon politik, dan tidak akan terinternalisasi menjadi perilaku dan mentalitas yang diharapkan Jokowi (M. Nawir).