9 Mar 2003

Alur Sandiwara RMK Tidak Pilih Politisi Busuk


Prolog: ADI, mengantar penonton mengamati jalannya pertunjukan

Musik 1: Lagu “Sajanrennu”

Adegan I: Di rumah tangga keluarga kaya (anggota dewan)

• Mami minta dibelikan HP baru, kalau tidak dibelikan marah-marah;

• Anak minta dibelikan mobil untuk dipakai kuliah, kalau tidak dibelikan ngambek;

• Papi mau korupsi demi anak dan istri.

Musik 2: Lagu “Namaku Bento”

Adegan II: Hubungan Anggota Dewan dengan Pengusaha/kontraktor

• Anggota dewan menerima telepon dari pengusaha;

• Pengusaha menawarkan proyek besar, misalnya jalan lingkar, pemukiman mewah (gmtdc), mall-mall. Proyek-proyek ini akan menggusur pemukiman rakyat miskin;

• Anggota dewan janjian bertemu dengan pengusaha di cafĂ© sebuah hotel.

Musik 3: Lagu “Garring Apa mi I Caleg”

Adegan III: Hubungan anggota dewan dengan seorang gadis selingkuhannya

Adegan IV: Dialog Caleg dengan Rakyat

• Ibu-ibu sedang berkumpul, gossip mengenai penggusuran;

• Caleg datang mengumbar janji, sambil membagikan uang;

• Di tempat lain, ibu-ibu mendatangi anggota dewan menyampaikan permasalahannya;

• Anggota dewan juga berjanji, asalkan dipilih lagi dalam pemilu nanti.

JEDA: ADI, bersingkat cerita bahwa caleg-caleg tersebut terpilih menjadi anggota dewan yang baru.

Adegan V: Rakyat datang menagih janji

• Anggota dewan memperdebatkan pembangunan proyek yang menggusur, dan pendidikan mahal;

• Pengusaha datang memperjelas keberlanjutan proyeknya;

• Rakyat datang menagih janji, tapi tidak dihiraukan;

• Rakyat melempari mereka dengan apa saja;

• Mereka lari tidak bertanggung jawab

Epilog: ADI, menjelaskan kembali apa itu partai/caleg “botto” dan pembohong.

Musik 4: Passinrilik menasehati penonton agar waspada pada partai dan caleg yang tidak memperjuangkan nasib rakyat miskin – agar tidak dipilih lagi.

Musik 5: Lagu “Jangan Pilih Mereka”

Para Pemain: Mansur Mula (anggota dewan koruptor dan lale); Dg Gassing (calon anggota dewan pembohong); Nurjanna (pengusaha mitra anggota dewan); Rukia (istri Mansur); Jumriati (anak Mansur); Darma (gadis korban lale Mansur); Dg. Rimang (korban penggusuran); Dg Caya (korban pendidikan mahal); Nurbaya (korban korupsi sembako).