M. Nawir[1]
….
Ada
yang sedang diam-diam
menulis
riwayat hidupmu
Menimbang-nimbang
hari lahirmu dan
Petikan sebait puisi di atas adalah
metafor dari suatu peristiwa kematian. Bahwa, setiap makhluk bernyawa akan
mati, dan kematian seseorang sudah ditentukan oleh sang penciptaNya, demikian pernyataan seorang
penceramah tazqiratul maut.