24 Jul 2013

Bambu Budaya Simbolik China


bambu toraja
Bambu tumbuh di daerah tropis dan pada semua iklim subtropis, kecuali benua Eropa, yang secara geografis terbagi 3 zona: Asia-Pasifik (sekitar 700 spesies), Amerika (sekitar 400 spesies) dan Afrika (sekitar 50 spesies). Ada 70 genera dan 1200 spesies bambu di seluruh dunia yang telah direkam, dan sebagian lagi di negara berkembang belum ditemukan atau pun tidak teridentifikasi.
 Distribusi Bambu di Dunia
Negara
Lahan Bambu
(10,000 hektar)
Spesies Bambu
China
500.00
500
India
400.00
136
Burma
217.00
90
Thailand
81.00
60
Bangladesh
60.00
30
Cambodia
28.70
-
Vietnam
13.00
92
Japan
13.80
230
Indonesia
6.00
30
Malaysia
2.00
44
Philippines
2.00
55
 Korea
0.80
13
Sri Lanka
0.20
14
The Pacific Islands
20.00
10
South & North America
150.00
270
Africa (termasuk Madagascar)
150.00
50
sumber:
China dikenal sebagai Kerajaan Bambu dengan sekitar 500 spesies bambu asli, yang tersebar di 16 propinsi dan 1 kotamadya, di antaranya 220 spesies di Yunan.
Provinsi
Lahan Bambu
(10,000 hektar)
Spesies Bambu
Fujian
68.00
110
Jiangxi
66.99
100
Zhejiang
65.00
130
Hunan
58.00
60-100
Sichuan & Chongqing
34.00
150
Yunnan
33.10
220
Guangdong
32.00
150
Guangxi
24.01
80-100
Anhui
20.33
50
Taiwan
18.45
70
Hubei
7.33
30
Guizhou
6.09
80
Gansu
6.08
16
Hainan
5.18
46
Jiangsu
4.00
56
Henan
3.34
40
Shaanxi
3.14
26
Shandong
0.16

Total
455.20

sumber:
Bambu dalam bahasa Cina 竹 (zhu), memiliki hubungan yang mendalam dan tak terpisahkan dengan budaya Cina.
Simbol bambu ditemukan pada tembikar sekitar 6.000 tahun yang lalu. Orang Cina mulai menggunakan bambu sejak tahun 1600 SM. Slip bambu (zhu jian dalam bahasa Cina) salah satu media utama untuk melek abad ke-5 SM sebelum penemuan kertas. Sejak abad ke-9, bambu telah diterapkan untuk membuat kertas di Cina, 1.000 tahun mendahului Eropa. Oleh karena itu bambu telah memainkan peran tak terpisahkan dalam warisan budaya Cina.
Sebagai salah satu dari "Four Gentleman" dan "Three Friends of Winters", bambu telah dikagumi dan dihargai oleh Cina di Puisi dan lukisan cat air. Salah seorang penyair terbesar di Dinasti Song pernah menulis: "Saya dapat bertahan hidup tanpa daging tetapi tidak bisa hidup tanpa bambu." Hal ini dapat menjelaskan mengapa Cina, terutama yang berasal dari China Selatan suka menanam bambu di halaman rumah, di pinggir jalan atau tepian sungai, di taman atau kebun. Bambu telah terintegrasi mendalam dalam kehidupan masyarakat.
Masa tumbuh bambu membuatnya menjadi simbol umur panjang, bentuknya tegak menjadi simbol integritas; multiguna pada hampir semua bagian dari bambu menjadikannya simbol dedikasi yang melekat dalam nilai-nilai budaya Cina. Ruas batang dengan simpulnya yang bertingkat yang menjadi simbol promosi, dan pertumbuhannya yang berumpun menjadi simbol persatuan yang merupakan nilai-nilai  moralitas budaya Cina. Batang bambu yang berongga merupakan simbol kesederhanaan. Singkat kata, begitu banyak aspek simbolik dari bambu, yang menjadikan masyarakat China menyukai bambu tumbuh mengelilinginya.
Kegunaan bambu mulai dari bawah ke atas (akar hingga daun) untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri. Akar, rimpang (rhizoma) dan selubung bambu dapat diukir menjadi kerajinan tangan yang indah. Tunas bambu makanan lezat terutamabagi orang-orang Asia. Di Polandia bambu dimanfaatkan untuk pembangunan jembatan dan konstruksi dan selanjutnya diolah menjadi tikar bambu, tirai bambu, lantai bambu, kain bambu, pembuatan pulp dan arang bambu. Daun bambu diolah menjadi pakan dan bahan kimia. Bahkan serbuk bambu dapat digunakan untuk papan serat.
Orang-orang Eropa menyukai bambu sebagai tirai privasi antartetangga. Bambu yang paling disukai adalah bambu fargesia yang kuat sampai minus 20 derajat Celcius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar